UU Nomor 2 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa endidikan Indonesia bertujuan untuk
mengembangkan peserta didik agar menjadi manusia yangh: beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak mulia, Sehat, Berilmu, Cakap, Kreatif, Mandiri,
Menjadi warga Negara yang demokratis dan Bertanggung jawab.
Lunturnya nilai-nilai moral
sehingga berdampak pada terbentuknya nilai karakter negative menjadi akar
penyebab dikembangkannya Tujuh Poe
Atikan atau Tujuh hari pendidikan istimewa yang merupakan salah satu program
unggulan Kabuaten Purwakarta yang berbasis kesundaan. Selama sepekan,
Pemerintah Kabupaten Purwakarta menerapkan unsur tematik dan jadi falsafah
dalam setiap pembelajaran di sekolah.
Dalam sepekan, pelajaran
sekolah memiliki tema berbeda setiap harinya, berikut adalah penjelasan
tema-tema pendidikan yang diterakan di kabupaten Purwakarta.
SENEN (Ajeg Nusantara);
Negara Kesatuan Republik
Indonesia Ajeg. Nusantara mengandung pengertian yang memiliki kekayaan yang
beragam. Mengenal keunggulan nusantara misalnya: mengenal keberagaman penduduk Indonesia,
sejarah, kekayaan, kerajaan, pahlawan
kemerdekaan, sumberdaya alam, keragaman penduduk Indonesia, sehingga siswa
merasa bangga dan memiliki cita-cita untuk membangun tanah nusantara. Salah
satu imlementasi dalam penerapannya adalah dilaksanakan upacara pengibaran
bendera merah putih setiap hari senin pagi.
SALASA (Mapag Buana);
Menyiapkan diri untuk
menyambut datangnya perubahan dunia yang
semakin modern. Pengenalan khasanah ilmu, siswa mengenal beragam benua,
mengenal berbagai peradaban dunia. Hal ini diimplementasikan dalam kegiatan
literasi pada setiap hari selasa pagi sebelum pembelajaran dengan kegiatan
diantaranya membaca bersama, membaca puisi, berbagi cerita tentang hasil bacaan
atau menampilkan literasi multi media berupa penampilan kabaret.
Mengenal jati diri dan
mengenal budaya Sunda, siswa dan guru memakai pakaian adat Sunda. Dalam
pembelajaran diperkenalkan tradisi sunda seperti cara bercocok tanam serta
pemanfaatanya (membuat ecoprint salah satunya), seni karawitan, kaulinan Sunda (beklas, congklak dan egrang), seni
tari, dll. sehingga siswa dapat mengenal dan membangkitkan nilai-nilai tradisi
Sunda.
KEMIS (Nyanding Wawangi);
Guru dan siswa membangun
nilai senergis, nilai estetis di sekolah. Ruang kelas ditata indah dan bersih
dalam pembelajaran nilai sastra, kreasi puisi, kreasi seni, kreativitas siswa
lebih di tingkatkan. Hari kamis memakai pakaian khas batik kelas/ ecoprint
hasil buatan sendiri.
JUMAAH (Nyucikeun Diri);
Mengutamakan diri pada
kesucian hati, jiwa, dan pikiran agar terjaga, selalu dekat dengan Tuhannya.
Pada hari Jum’at sebelum pembelajaran siswa dan guru melaksanakan membaca
asma’ul husna, tadarus dhuha, yasinan, keputrian dan shalat jum’at berjama’ah
di sekolah.
SAPTU, MINGGU (Betah di
Imah);
Pada hari Sabtu dan Minggu
siswa tidak dibebani tugas sekolah, siswa melakukan pembelajaran di rumah
membantu orang tua, bercengkerama dengan keluarga.
Salasa Mapag Buana adalah
tema untuk hari Selasa. Mapag memiliki arti menjemput, sedangkan buana adalah
dunia. Pada tatanan teknis, seluruh jenis peradaban dunia diperkenalkan kepada
seluruh siswa. Mapag di sini, juga berarti para siswa menyiapkan diri untuk
memperluas wawasan dan menyiapkan kompetensi untuk menghadapi perkembangan
zaman. Rebo Maneuh di Sunda tema pembelajaran ini menegaskan ketetapan peserta
didik yang tinggal di Sunda. Maka, jelas dia, sudah menjadi keniscayaan bagi mereka
untuk mentransformasi dan menginternalisasi nilai-nilai kesundaan dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam hal berpakaian. Kemis Nyanding Wawangi,
dalam praktiknya, pelajar dituntut untuk lebih kreatif lagi. Terutama dari sisi
kepekaan sosial. Mereka diajarkan untuk lebih saling menghormati dan menebar
kasih sayang antar sesama. Tak hanya itu, aspek rohani pelajar pun turut
terasah. Karena pada Jumat, mereka semua belajar mengasah kesucian hati, jiwa
dan pikiran agar tetap terjaga dan selalu dekat dengan Tuhan yang Maha Esa
(nyucikeun diri). Pembelajaran ini dimulai dengan salat dhuha bersama yang
dilanjutkan pembacaan Alquran bagi pelajar muslim. Bagi yang non muslim,
menyesuaikan dengan agama masing-masing. Semua kegiatan tersebut dilaksanakan
setiap hari dari senin-minggu dan merupakan penerapan pembiasaan pendidikan
karakter di setiap lembaga pendidikan dan sekolah.
Wallaahu a’lam
Baarakallah lanaa wa lakum.
______________________________________
Kegiatan lain :
Tatanen di Bale Atikan
Program gerakan pendidikan
karakter yang menumbuhkan kesadaran hidup ekologis dalam merawat dan berguru
pada bumi. Supaya peserta didik memiliki karakter perkembangan dan pertumbuhan
se
Pendidikan Anti Korupsi
Gerakan budaya yang
menumbuhkan nilai antikorupsi sejak dini, berdasarkan 9 nilai dasar pendidikan
antikorupsi. Diantaranya : Adil, Berani, Kejujuran, hidup sederhana,
tanggungjawab, ke
Agama dan Keagamaan
Pendalaman Kitab-kitab
Merupakan program pendidikan
keagamaan yang dilaksanakan pada jenjang Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah
Pertama. Program AKPK ini diprakarsai oleh Bapak Dedi Mulyadi ketika beliau
meng
Sekolah Ramah Anak
Satuan pendidikan formal,
nonformal dan informal yang bersih, aman, sehat peduli berbudaya lingkungan
hidup yang menjamin, menghargai, memenuhi dan me…
Referensi;
https://sdnciwangi.blogspot.com/2016/11/implementasi-nilai-nilai-karakter.html
Keren
ReplyDeleteAlhamdulilah... ayo ditunggu submit artikelnya..
Delete