5 PERKARA YANG
DICINTAI MANUSIA AKHIR ZAMAN TETAPI MELALAIKAN 5 PERKARA LAINNYA
“Dengan ketaqwaan
kita akan mudah menuju ke akhirat.”
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
سيأتى على امتى زمان يحبون
الخمس وينسون الخمس يحبون الدنيا وينسون الآخرة يحبون الحيوة وينسون الموت يحبون
القصور وينسون القبور يحبون المال وينسون الحساب يحبون الخلق وينسون الخالق
“Akan datang suatu masa, dimana ummatku lebih mencintai kepada 5
perkara dan melupakan 5 perkara lainnya, yaitu: lebih mencintai dunia dan
melupakan akhirat, lebih mencintai hidup dan melupakan mati, lebih mencintai
gedung-gedung mewah dan lupa kubur, mencintai harta benda dan lupa hisab, dan
mereka lebih mencintai kepada sesama makhluk dan melupakan sang khalik, Allah
Subhanahu wa ta’ala.”
Perkara yang pertama, yaitu lebih mencintai dunia dan melupakan
akhirat.
Allah berfirman dalam QS Al-Mu’min ayat 39:
“Hai kaum-Ku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah
kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.”
Perkara yang kedua, lebih mencintai hidup dan melupakan mati.
Dari ‘Aisyah ra, Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam, bersabda:
يَا عَلِيُّ، مَنْ قَالَ كُلَّ يَوْمٍ "اَللَّهُمَّ بَارِكْ لِيْ فِي
الْمَوْتِ وَفِيْمَا بَعْدَ الْمَوْتِ" لَمْ يُحَاسِبْهُ اللهُ بِمَا
فَعَلَهُ فِي الدُّنْيَا
Wahai Ali, barang siapa
setiap hari membaca:
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لِيْ فِي الْمَوْتِ وَفِيْمَا بَعْدَ الْمَوْتِ
Allahumma barik liy fil
mauti, wa fiymaa ba'dal mauti. “Ya Allah berikanlah keberkahan kepadaku
ketika mati dan setelah mati.”
Maka Allah tidak akan
menghisab apa saja amal (dosa) yang pernah diperbuatnya (orang yang membaca doa
itu) ketika di dunia. (HR. Thabrani)
Yang ketiga, lebih mencintai gedung-gedung mewah dan lupa kubur
Yang keempat, mencintai harta benda dan lupa hisab
Nabi
Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
اَلزُّهْدُ
اَنْ تُحِبَّ مَا يُحِبُّ خَالِقُكَ وَاَنْ تُبْغِضَ مَايُبْغِضُ خَالِقُكَ وَاَنْ
تَخْرُجَ مِنْ حَلَالِ الدُّنْيَا كَمَاتَخْرُجُ مِنْ حَرَامِهَا فَإِنَّ
حَلَالَهَا حِسَابٌ وَحَرَامَهَا عَذَابٌ . وَاَنْ تَرْحَمَ الْمُسْلِمِيْنَ كَمَا
تَرْحَمُ نَفْسَكَ وَاَنْ تَتَخَرَّجَ عَنْ الْكَلَامِ فِيْمَا لَا يَعْنِيْكَ
كَمَا تَتَخَرَّجُ مِنَ الْحَرَامِ وَاَنْ تَتَخَرَّجَ عَنْ كَثْرَةِ اْلأَكْلِ
كَمَا تَتَخَرَّجُ عَنِ الْمَيِّتَةِ الَّتِىْ اشْتَدَّ نَتْنُهَا وَاَنْ
تَتَخَرَّجَ مِنْ حُطَامِ الدُّنْيَا وَزِيْنَتِهَا كَمَا تَتَخَرَّجُ مِنَ
النَّارِ وَاَنْ تُقَصِّرَ اَمَلَكَ فِى الدُّنْيَا فَهَذَا هُوَ الزُّهْدُ فِى
الدُّنْيَا .
“Zuhud ialah
mencintai apa-apa yang dicintai Allah dan membenci apa-apa yang dibenci
oleh-Nya, meninggalkan harta yang haram, karena sesungguhnya halalnya dunia
akan dihisab dan haramnya dunia akan disiksa, menyayangi orang-orang islam
sebagaimana ia menyayangi diri sendiri, memelihara diri dari ucapan yang tidak
bermanfaat sebagaimana memeliharan diri dari ucapan yang haram, memelihara
perut dari banyak makan sebagaimana memelihara diri dari memakan bangkai yang
busuk, memelihara diri dari pecahan-pecahan dunia dan perhiasannya sebagaimana
memelihara diri dari panasnya api neraka, memperkecil angan-angan (harapan)
dalam urusan dunia.”
(HR. Imam
Dailani)
Yang kelima, mencintai sang
makhluk dan melupakan sang khaliq (pencipta).
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, pernah melewati suatu
majlis yang didalamnya terdengar suara terbahak-bahak, maka beliau berkata:
“kamu harus mencampurkan majlis-majlismu dengan perkara yang
mengeruhkan kelezatan kelezatan” Sahabat bertanya, apa itu mengeruhkan
kenikmatan, Nabi menjawab: “maut”.
Wallahu a’lam
Baarakallah lanaa wa lakum
#Salam Literasi: Indonesia_Berkarya!!!!!
Salam Guru Literat: Semangat_Hebat_Literat!!!!!!
Baca Juga : Jurnal MUDARRIS
0 comments:
Post a Comment