Saturday, July 29, 2023

Memulyakan Anak Yatim

Anak-anak yatim menerima santunan dengan senyum Bahagia di acara Santunan Yatim/Yatim Piatu 10 Muharram 1445 H di Kecamatan Bungursari


Purwakarta_PenaGPAI. Kecamatan Bungursari menggelar acara santunan anak yatim pada 28 Juli 2023/10 Muharram 1445 H yang diadakan oleh Kelompok Kerja Guru Agama (KKGA) Kecamatan Bungursari. Acara yang menggugah hati ini bertujuan untuk memberikan dukungan kepada anak-anak yang telah kehilangan kasih sayang orang tua mereka.

Sejak pagi hari, suasana di lingkungan tempat acara berlangsung terasa penuh dengan kegembiraan. Dalam acara yang berlangsung meriah tersebut, lebih dari 166 anak yatim dari berbagai usia hadir untuk menerima bantuan dari para dermawan yang digagas oleh K3S dan juga para donatur guru SDN se-Kecamatan Bungursari melalui infaq (sodaqoh) yang peduli terhadap kesejahteraan mereka.

Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh salah satu anak yatim, dilanjutkan dengan do’a bersama untuk kebahagiaan dan keselamatan orang tua mereka yang telah pergi mendahuluinya. Tidak hanya itu, para panitia juga memberikan makanan lezat untuk anak-anak yatim agar mereka merasa bahagia dan merasakan kehangatan di tengah-tengah perhatian yang diberikan.

Acara santunan ini dihadiri oleh Ibu Tuti Herawati selaku pengawas SD Wilayah Kecamatan Bungursari, yang memberikan pesan-pesan kebaikan dalam tausyiahnya. Beliau hadir dengan penuh kasih sayang dan semangat untuk berbagi nilai-nilai kebaikan kepada para anak yatim yang hadir.

Dalam tausyiahnya, Ibu Tuti Herawati mengajak seluruh yang hadir untuk memuliakan anak yatim. Beliau menyampaikan, “Anak yatim itu adalah anak yang dimuliakan oleh Allah dan anak yang dicintai oleh Rasulullah SAW. Bila Allah saja memuliakan anak yatim, maka tentu kita semua pun harus melakukan hal yang sama.”

Ibu Tuti Herawati juga menekankan ada dua puluh tiga kali perintah Allah di dalam Al-qur’an yang menyuruh kita semua untuk memuliakan anak yatim. Salah satu cara memuliakannya yaitu dengan mengusap kepala anak yatim. “Rasulullah SAW menganjurkan kita umat Islam untuk mengusap kepala anak yatim, tentunya dengan penuh perasaan kasih sayang. Mengusap kepala anak yatim itu bukan ritualnya yang dilakukan, tapi simbol bahwa kita harus empati, harus peduli dan menyayangi anak yatim ” tegasnya.

Acara santunan anak yatim ini menjadi momen berharga bagi semua yang hadir. Semangat kebaikan, kasih sayang, dan kepedulian yang terpancar dari acara ini diharapkan dapat terus menginspirasi masyarakat untuk berbuat kebaikan kepada sesama, khususnya terhadap anak yatim. Menyantuni anak yatim tidak hanya dilakukan pada setiap  tanggal 10 Muharram saja akan tetapi setiap hari, setiap waktu terutama kepada mereka yang membutuhkan kasih sayang dan perhatian.

Acara santunan anak yatim pada 10 Muharram 1445 H di kecamatan Bungursari ini merupakan syiar serta bukti nyata kepedulian dan solidaritas sosial dalam masyarakat. Semoga semangat kebaikan ini dapat terus berlanjut dan menginspirasi lebih banyak orang untuk membantu mereka yang membutuhkan. Selamat kepada seluruh panitia, donatur dan sukarelawan atas kesuksesan acara ini. 

Penulis :
Nanang Jaenudin, S. Pd, I
Guru PAI SDN Cinangka Bungursari

 

Baca Juga : Jurnal Ilmiah Mudarris MGMP PAI SMP Kab. Purwakarta

0 comments:

Post a Comment