Anak-anak yatim menerima santunan dengan senyum Bahagia di acara Santunan Yatim/Yatim Piatu 10 Muharram 1445 H di Kecamatan Bungursari |
Purwakarta_PenaGPAI. Kecamatan Bungursari menggelar acara santunan anak yatim pada 28 Juli 2023/10 Muharram 1445 H yang diadakan oleh Kelompok Kerja Guru Agama (KKGA) Kecamatan Bungursari. Acara yang menggugah hati ini bertujuan untuk memberikan dukungan kepada anak-anak yang telah kehilangan kasih sayang orang tua mereka.
Sejak
pagi hari, suasana di lingkungan tempat acara berlangsung terasa penuh dengan
kegembiraan. Dalam acara yang berlangsung meriah tersebut, lebih dari 166 anak
yatim dari berbagai usia hadir untuk menerima bantuan dari para dermawan yang
digagas oleh K3S dan juga para donatur guru SDN se-Kecamatan Bungursari melalui
infaq (sodaqoh) yang peduli terhadap kesejahteraan mereka.
Acara
dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh salah satu anak yatim,
dilanjutkan dengan do’a bersama untuk kebahagiaan dan keselamatan orang tua mereka
yang telah pergi mendahuluinya. Tidak hanya itu, para panitia juga memberikan
makanan lezat untuk anak-anak yatim agar mereka merasa bahagia dan merasakan
kehangatan di tengah-tengah perhatian yang diberikan.
Acara
santunan ini dihadiri oleh Ibu Tuti Herawati selaku pengawas SD Wilayah Kecamatan
Bungursari, yang memberikan pesan-pesan kebaikan dalam tausyiahnya. Beliau
hadir dengan penuh kasih sayang dan semangat untuk berbagi nilai-nilai kebaikan
kepada para anak yatim yang hadir.
Dalam
tausyiahnya, Ibu Tuti Herawati mengajak seluruh yang hadir untuk memuliakan
anak yatim. Beliau menyampaikan, “Anak yatim itu adalah anak yang dimuliakan
oleh Allah dan anak yang dicintai oleh Rasulullah SAW. Bila Allah saja
memuliakan anak yatim, maka tentu kita semua pun harus melakukan hal yang
sama.”
Ibu
Tuti Herawati juga menekankan ada dua puluh tiga kali perintah Allah di dalam
Al-qur’an yang menyuruh kita semua untuk memuliakan anak yatim. Salah satu cara
memuliakannya yaitu dengan mengusap kepala anak yatim. “Rasulullah SAW menganjurkan
kita umat Islam untuk mengusap kepala anak yatim, tentunya dengan penuh
perasaan kasih sayang. Mengusap kepala anak yatim itu bukan ritualnya yang
dilakukan, tapi simbol bahwa kita harus empati, harus peduli dan menyayangi
anak yatim ” tegasnya.
Acara
santunan anak yatim ini menjadi momen berharga bagi semua yang hadir. Semangat
kebaikan, kasih sayang, dan kepedulian yang terpancar dari acara ini diharapkan
dapat terus menginspirasi masyarakat untuk berbuat kebaikan kepada sesama,
khususnya terhadap anak yatim. Menyantuni anak yatim tidak hanya dilakukan pada
setiap tanggal 10 Muharram saja akan
tetapi setiap hari, setiap waktu terutama kepada mereka yang membutuhkan kasih
sayang dan perhatian.
Acara
santunan anak yatim pada 10 Muharram 1445 H di kecamatan Bungursari ini
merupakan syiar serta bukti nyata kepedulian dan solidaritas sosial dalam
masyarakat. Semoga semangat kebaikan ini dapat terus berlanjut dan
menginspirasi lebih banyak orang untuk membantu mereka yang membutuhkan.
Selamat kepada seluruh panitia, donatur dan sukarelawan atas kesuksesan acara
ini.
Baca Juga : Jurnal Ilmiah Mudarris MGMP PAI SMP Kab. Purwakarta
0 comments:
Post a Comment