Wednesday, January 24, 2024

MGMP PAI SMP Purwakarta Dorong Peningkatan Kompetensi Melalui Berbagi Praktik Baik

 
Local Photo by. Ida [2024] Momen kegiatan MGMP PAI di SMPN 2 Darangdan

Purwakarta_PENAGPAI, Pada hari Rabu, 24 Januari 2024, suasana alam segar di Desa Mekarsari, Darangdan, Purwakarta, menjadi saksi dari kegiatan rutin bulanan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (MGMP PAI) jenjang SMP. SMPN 2 Darangdan Purwakarta menjadi tuan rumah dengan latar belakang hamparan hijau pesawahan yang menambah kesan alami dan menyejukkan.

Kegiatan ini diadakan dalam rangka silaturrahmi dan persiapan PENTAS PAI Tingkat Provinsi, sekaligus sebagai forum bagi guru PAI jenjang SMP di Kabupaten Purwakarta untuk berbagi praktik baik dan pengalaman. Pukul 08.00 WIB, puluhan guru PAI berkumpul di sekolah untuk memulai kegiatan yang dipandu oleh Eva Siti Maria, M. Pd.

Wakasek Bidang Kesiswaan SMPN 2 Darangdan, Drs. Aziz, turut hadir sebagai perwakilan sekolah tuan rumah. Pengawas PAI Kabupaten Purwakarta, Hj. Lulu Makkiyah, M. Pd., serta Nana Riswana, M. Pd., ikut memeriahkan acara dengan memberikan dukungan dan arahan kepada para guru.

Salah satu sorotan utama kegiatan ini adalah penyampaian materi tentang pengelolaan kinerja guru di Pusat Media Majelis (PMM). Materi ini disampaikan dengan penuh keahlian oleh Iis Isnawati, M.Pd., memberikan wawasan baru dan pemahaman mendalam mengenai efektivitas pengelolaan kinerja guru di lingkungan sekolah.

Ketua MGMP PAI Jenjang SMP, Eep Saepul Hayat, M. Pd., juga turut hadir dalam acara ini untuk memberikan arahan dan motivasi kepada para guru. Beliau berharap melalui kegiatan rutin ini, kompetensi guru PAI dapat terus meningkat melalui berbagi praktik baik dan motivasi yang digulirkan.

Adapun agenda kegiatan melibatkan diskusi kelompok, presentasi praktik baik dari masing-masing sekolah, dan sesi tanya jawab. Hal ini menciptakan suasana interaktif dan kolaboratif di antara para guru, membangun sinergi yang positif dalam pengembangan kualitas pendidikan agama Islam di SMP.

Acara ditutup dengan penuh semangat, dan diharapkan kegiatan rutin seperti ini dapat terus dilaksanakan untuk mendukung pengembangan profesionalisme guru PAI di Kabupaten Purwakarta. Semoga kompetensi guru terus meningkat, memberikan dampak positif bagi pembelajaran agama Islam di sekolah-sekolah di wilayah ini.

Kontributor Ida Kholidah (GPAI SMPN 1 Bungursari)


Baca Juga : Jurnal Mudarris

Tuesday, January 23, 2024

Kepala Kemenag Purwakarta Ajak Guru PAI pada Silaturahmi

Membangun Generasi Emas 2045
Phota Local by. Eep [2024] Momen silaturahmi Kemenag dengan Para GPAI


Purwakarta, 23 Januari 2024 - Koordinasi Aliansi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Cabang Purwakarta menggelar acara di Daar El Ilmi hari ini. Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pimpinan agama, termasuk Ketua AGPAII Purwakarta, Hj. Lulu Makiyah, M.M.Pd, dan Kepala Kementerian Agama Purwakarta, Dr. HANIF, M.Pd.

Dalam sambutannya, Ketua AGPAII Purwakarta, Hj. Lulu Makiyah, M.M.Pd, mengumumkan dua kegiatan penting yang akan dilaksanakan oleh AGPAII. Pertama, akan diadakan Seminar Moderasi Beragama yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 28 Pebruari 2024. Seminar ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru dalam melaksanakan moderasi beragama di tengah masyarakat yang beragam.

Selain itu, AGPAII Purwakarta juga akan melakukan pengukuhan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) AGPAII. Pengukuhan ini merupakan langkah penting dalam memperkuat struktur organisasi AGPAII di tingkat lokal dan memastikan kelancaran program-program yang akan dilaksanakan.

Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala Kementerian Agama Purwakarta, Dr. HANIF, M.Pd, memberikan sambutan yang menyoroti beberapa hal penting. Pertama, beliau menekankan pentingnya silaturahmi antar sesama tokoh agama dan pendidik. Silaturahmi ini dianggap sebagai landasan penting dalam menjalin kerjasama yang harmonis dalam meningkatkan kualitas pendidikan agama di Purwakarta.

Dr. HANIF juga menggarisbawahi pentingnya Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) sebagai garda terdepan dalam pendidikan. Menurutnya, GPAI memiliki peranan strategis dalam membentuk generasi emas pada tahun 2045. Ia juga memuji banyaknya kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan oleh GPAI di masyarakat, yang menunjukkan dedikasi dan semangat kerja keras dalam melibatkan diri dalam kehidupan sosial.

Selain itu, Dr. HANIF juga menjelaskan tentang tujuh program prioritas Kementerian Agama yang saat ini sedang dijalankan. Program-program tersebut mencakup berbagai aspek pendidikan agama, termasuk peningkatan kualitas guru, pengembangan kurikulum, dan pemberdayaan pesantren.

Dalam penutup sambutannya, Dr. HANIF mengajak semua peserta untuk terus berinovasi dalam pendidikan agama. Menurutnya, dinamika pendidikan yang terus berubah membutuhkan pendekatan yang cerdas dan solutif. Beliau berharap bahwa melalui silaturahmi ini, wawasan semua peserta dapat bertambah dan sinergi antar lembaga dapat terus ditingkatkan.

Acara koordinasi AGPAII Purwakarta di Daar El Ilmi ini diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam memperkuat kerjasama antara tokoh agama, pendidik, dan pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan agama di Purwakarta. [Red. EEP]

Baca Juga : Jurnal Mudarris 

Sunday, January 14, 2024

Bersyukur Sebagai Kunci Kesejahteraan

Local poto by. Eep [2024] ilustrasi


Menilik Perspektif Hidup yang Lebih Positif / Eep

Purwakarta_PENA.GPAI, Perjalanan hidup kita, seringkali terperangkap dalam kebiasaan mengeluh tanpa memperhitungkan berkah yang telah diberikan kepada kita. Sebagai makhluk yang diberikan kehidupan oleh Pencipta, kita seringkali lupa untuk bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan, lebih sering fokus pada saat-saat sulit yang sementara.

Mengapa Kita Sering Mengeluh?

Sebagai manusia, kita cenderung lupa bahwa hidup ini seperti roda yang terus berputar. Saat kita menikmati kesehatan, kebahagiaan, dan kepuasan, kita melupakan bahwa ini adalah anugerah dan karunia dari Allah SWT. Namun, saat kita dihadapkan pada cobaan kecil, kita terkadang merasa sangat terbebani dan cenderung bertanya-tanya mengapa kita harus mengalaminya.

Berdasarkan Keseharian yang Sebenarnya

Mari kita renungkan bersama. Dalam setahun, kita mungkin hanya merasakan sakit selama 5 hari, dibandingkan dengan 360 hari yang sehat. Bahkan ketika kita dirundung duka selama 1 hari, kita sebelumnya menikmati 29 hari kebahagiaan. Jika kita merasa lapar selama 4 jam, ingatlah bahwa kita telah merasakan kenyang selama 20 jam sebelumnya.

Perspektif yang Harus Kita Miliki

Seharusnya kita tidak mengeluh, melainkan bersyukur atas segala nikmat-Nya. Seberapa kecil pun masalah yang kita alami, ini adalah ujian kecil yang diberikan untuk menguatkan kita. Lihatlah orang-orang di sekitar kita yang mungkin mengalami cobaan lebih besar dan tetap tegar dalam menjalani hidup.

Bersyukur sebagai Kunci Kesejahteraan Hati

Bersyukur adalah kunci utama untuk membuka pintu kesejahteraan hati dan pikiran. Saat kita melihat sekeliling, banyak orang yang berjuang dengan masalah yang jauh lebih besar daripada yang kita hadapi. Bersyukur akan mengubah pandangan kita terhadap hidup dan membuat kita lebih mampu menghadapi setiap tantangan.

Menilai Kembali Prioritas dan Nilai Kehidupan

Mengeluh seringkali membuat kita kehilangan fokus pada hal-hal yang sebenarnya penting dalam hidup. Melihat sekeliling dan merenung atas nikmat yang telah diberikan kepada kita dapat membantu kita menilai kembali prioritas dan nilai-nilai kehidupan.

Kesimpulan: Menyadari dan Mensyukuri Setiap Detik Hidup

Bukanlah salah untuk merasa terbebani atau merasa sedih, namun kita perlu mengingat untuk tidak melupakan segala berkah yang telah kita terima. Jangan biarkan momen-momen sulit menguasai pikiran kita dan mengubah perspektif hidup kita. Bersyukurlah, lihatlah sekeliling, dan renungkan betapa besar nikmat Tuhan pada kita. Hidup ini adalah perjalanan panjang yang penuh liku-liku, namun dengan sikap bersyukur, kita dapat menghadapinya dengan hati yang penuh kebahagiaan.


Baca juga : Jurnal Mudarris 

Tuesday, January 2, 2024

Harmoni dalam Keragaman

 

photo ilustrasi

Pemahaman Dinamis: Menyatukan Islam Moderat dan Islam Rasional dalam Era Perubahan / by. Eep

Purwakarta_PENA.GPAI, (2/01/2024) Dalam memahami dan menjalankan ajaran agama, umat Islam sering dihadapkan pada dua konsep yang penting: Islam moderat dan Islam rasional. Kedua pendekatan ini mencerminkan respons terhadap dinamika zaman modern yang kompleks, di mana nilai-nilai agama harus dijaga tanpa kehilangan relevansi dalam menghadapi perkembangan sosial, teknologi, dan budaya.

Islam moderat mendorong umat Islam untuk menjalani kehidupan dengan penuh toleransi, kesederhanaan, dan penghormatan terhadap perbedaan. Sementara itu, Islam rasional menekankan pentingnya pemikiran kritis, pengetahuan ilmiah, dan adaptasi terhadap perubahan zaman dalam memahami serta menerapkan ajaran Islam.

Dua konsep ini seperti dua sisi koin yang saling melengkapi, membentuk kerangka kerja yang memungkinkan umat Islam untuk tetap teguh pada nilai-nilai agama sambil juga responsif terhadap perubahan zaman. Dalam konteks yang terus berubah, penting untuk menjelajahi hubungan antara Islam moderat dan Islam rasional, serta bagaimana kedua konsep ini membantu umat Islam menjalani kehidupan sehari-hari mereka dengan harmoni dan relevansi. Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang Islam moderat dan Islam rasional serta peran penting mereka dalam membentuk pandangan dunia umat Islam.

Islam moderat merujuk pada pendekatan yang menekankan pada toleransi, pemahaman yang luas terhadap ajaran agama, serta kesediaan untuk berdampingan dengan beragam keyakinan dan pandangan dalam masyarakat. Ini mencakup penekanan pada nilai-nilai seperti perdamaian, kesederhanaan, toleransi, dan penghormatan terhadap perbedaan.

Di sisi lain, Islam rasional menyoroti pentingnya pemikiran kritis, penelitian ilmiah, adaptasi terhadap perubahan zaman, serta penafsiran yang kontekstual terhadap ajaran Islam. Ini mencakup penggunaan akal dan pengetahuan untuk memahami agama secara mendalam serta menyesuaikan pemahaman agama dengan perubahan sosial dan teknologi.

Keduanya adalah respons terhadap perubahan zaman dan tantangan yang dihadapi oleh umat Islam dalam berbagai konteks global. Islam moderat dan Islam rasional bertujuan untuk menjaga keselarasan antara nilai-nilai agama dan tuntutan zaman, memungkinkan umat Islam untuk tetap berpegang pada keyakinan mereka sambil tetap terbuka dan responsif terhadap perkembangan sosial, teknologi, dan budaya.

Dalam dunia yang terus berubah, penting untuk memahami kedua pendekatan ini sebagai upaya untuk memelihara esensi ajaran agama sambil mengakomodasi kebutuhan zaman modern. Sinergi antara Islam moderat dan Islam rasional memberikan landasan yang kokoh bagi umat Islam untuk hidup secara harmonis dalam masyarakat yang multikultural dan terus berkembang.

Sebuah analogi yang mungkin bisa membantu kita memahami perbedaan dan kesamaan antara Islam moderat dan Islam rasional.

Islam moderat bisa diibaratkan seperti jalan raya yang luas dan terbuka, memungkinkan pergerakan yang lancar bagi umat Islam dalam kehidupan sehari-hari mereka. Seperti jalan raya yang teratur dan terencana, Islam moderat memberikan kerangka kerja yang memungkinkan umat Islam untuk berinteraksi dalam masyarakat dengan harmonis, tanpa konflik yang berlebihan atau ekstremisme.

Sementara itu, Islam rasional bisa diibaratkan seperti navigasi GPS yang cerdas dan fleksibel. Seperti teknologi navigasi yang membantu kita menemukan rute terbaik di tengah keramaian dan beragamnya jalan, Islam rasional memberikan alat pemikiran dan interpretasi yang cerdas, memungkinkan umat Islam untuk menyesuaikan pemahaman agama mereka dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan inti dari ajaran tersebut.

Keduanya, seperti jalan raya yang teratur dan GPS yang cerdas, saling melengkapi untuk memandu umat Islam dalam menjalani kehidupan mereka sehari-hari. Islam moderat memberikan kerangka kerja yang stabil, sementara Islam rasional memberikan alat untuk menavigasi perubahan zaman dengan bijaksana.

Dengan analogi ini, diharapkan kita bisa melihat bagaimana Islam moderat dan Islam rasional bekerja bersama untuk membantu umat Islam menjalani kehidupan sehari-hari mereka dengan harmoni dan kesesuaian dengan tuntutan zaman.

Baca Juga : Jurnal Mudarris