Saturday, October 21, 2023

Ketika Hujan Turun: Kesejukan di Balik Setiap Tetesan

 

Poto ilustrasi

Purwakarta.PENAGPAI."Hujan: Penyembuh Jiwa dan Pemberi Kehidupan" mencerminkan makna mendalam yang melekat pada fenomena hujan dalam berbagai aspek kehidupan. Hujan bukan sekadar air yang turun dari langit; ia memiliki pengaruh yang jauh lebih dalam terhadap jiwa dan eksistensi manusia.

Pertama, hujan dianggap sebagai penyembuh jiwa karena dampak psikologis yang dimilikinya. Suara hujan yang menenangkan saat menciptakan melodi jatuhnya tetesan air dapat membantu meredakan stres, kecemasan, dan kesedihan. Banyak orang merasa rileks dan damai saat mendengar hujan turun, dan ini sering kali dianggap sebagai pelipur lara untuk jiwa yang lelah.

Kedua, hujan adalah pemberi kehidupan bagi alam semesta. Air yang turun dari langit membasahi tanah, menyuburkan tumbuhan, dan memberikan sumber kehidupan bagi hewan dan manusia. Tanpa hujan, kehidupan di Bumi akan mati. Oleh karena itu, hujan dianggap sebagai berkah besar yang menghidupkan alam dan memungkinkan manusia untuk bertahan.

Terakhir, dalam perspektif agama, hujan sering kali dianggap sebagai rahmat Allah yang tiada hentinya. Air hujan adalah salah satu bentuk karunia-Nya yang mencukupi kebutuhan manusia. Pengertian ini mengingatkan kita akan pentingnya bersyukur kepada Sang Pemberi Kehidupan yang melimpahkan rahmat-Nya melalui hujan. Dalam pandangan ini, hujan adalah bukti kasih sayang dan kepedulian Ilahi yang patut diapresiasi oleh umat manusia.

Allahua’lam (Alfaqir : Eep)

Baca juga : Jurnal Mudarris

0 comments:

Post a Comment